Setiap desa atau daerah pasti memiliki
sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan
dari karekteristik dan pencirian khas tertentu dari suatu desa atau daerah.
Sejarah desa atau daerah sering kali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan
secara turun-temurun melalui perembesan mulut ke mulut sehingga sulit
dibuktikan secara fakta fisik. Tidak jarang dongeng tersebut
dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat. Dalam
hal ini di desa Andulang juga memiliki suatu cerita sejarah yang merupakan
identitas dirinya dan ciri khas desa yang akan kami tuangkan dalam sebuah
kisah.
Dari berbagai sumber yang telah ditelusuri
dan digali, Andulang berjarak 2 km dari kecamatan Gapura. Sebelah utara desa
Andulang dibatasi desa Batang-batang laok wilayah kecamatan Batang-batang,
sebelah timur dibatasi desa Longos, sebelah selatan dibatasi oleh desa Gersik
Putih dan sebelah barat dibatasi oleh desa Mandala dan desa gapura Timur.
Penduduk desa Andulang berjumlah 3.059 jiwa yang sebagian besar bermata
pencaharian sebagai petani, buruh tani dan perajin. Selain itu, ada juga yang
menjadi pegawai baik PNS maupun karyawan swasta.
Desa Andulang pada awalnya terdiri dari
dukuh-dukuh yang terpencar sebagai kampung-kampung kecil. Pada masa penjajahan
Belanda sebelum Indonesia merdeka kampung-kampung itu sebagai bagian dari
sebuah dusun yang dibagi menjadi lima dusun hingga sekarang.
Konon pada masa Jokothole dan Arya Wiraraja
daerah Andulang disebut-sebut Andhulang karena beberapa kali
orang kraton Sumenep yang mau memasuki daerah Andulang selalu bertemu dengan
seoarang ibu yang menyuapi anaknya dengan nasi (dalam istilah daerahnya
disebut Adhudhulang atau menyuapi nasi).
Desa Andulang terdiri dari 5 (Lima) dusun
yaitu:
1. Dusun
Laok Lorong
Dusun
ini awalnya dikenal dengan dua sebutan nama, sebelah barat disebut daerah atau
kampong Pasomangkaan dan sebelah timur disebut kampong Jarcenan paling
timur disebut kampong Balumbang. Dusun ini juga amat terkenal
dengan hasil pertaniannya sejak dulu karena daerahnya penuh persawahan dan
kebun. Pertanian yang diproduksi dari dusun Laok Lorong ini adalah padi,
semangka, jagung, tambakau dan palawija.
Bagian
tengah agak ke utara dekat jalan raya ada Somor Tanto (Sumur
Besar, subur airnya dan dalam, jadinya sendiri), bagian timur sumur ini agak
keselatan ada Buju’ Agung (pemakaman orang pertapa atau agung
bernama kiai Muhammad Iksan dengan Dewi Fatimah). Di sebeleah timur dusun Laok
Lorong ini ada pula somor tanto daerah jarcenan.
2. Dusun
Darmaayu
Dahulu
kala dusun ini disebut dusun Darmaayu karena jenengan tempat pembuatan keris
dan selalu muncul api atau damar yang bersinar ayu sehingga disebut darmaayu
(dari kata damar yaitu lampu bersinar dan ayu artinya indah).
Dusun ini awalnya terdiri dari beberapa daerah, sebelah utara disebut kampong
pakattha’an (tempat orang berproduksi wadah-wadah dan wajan dari tanah lumpur
dan dibakar), sebelah tengah bagian barat disebut kampong pakajuwan (tempat
orang menjual kayu bakar), dan sebelah selatan disebut kampong Darmaayu. Di
dusun ini tempatnya di daerah Pakajuwan ada makam Tin Bugiya seorang perempuan
sakti maderaguna yang mana dalam asta ini cuma ada kepalanya, sedangkan
badannya ada di daerah pakattha’an, sedangkan pahanya ada di dusun Laok Lorong
pinggir pantai sehingga disebut Buju’ Pokang (paha).
3. Dusun
pakamban
Dusun
ini juga dahulu terdiri dari beberapa daerah yang disebut kampong-kampong.
Sebagian daerah ini disebut dusun. Dusun ini ada di tengah-tengah desa, sebelah
utara jalan kabupaten menuju kecamatan dungkek.
4. Dusun
Cemanis
Dusun
ini ada di sebelah timur bagian desa Andulang ini. Persis sebelah utara jalan
PUD menuju kecamatan dungkek. Sebelah timur daerahnya disebut kampong Ghibuk,
sebelah barat Ghibuk disebut Sarsoka dan utara disebut kampong Cemanis.
5. Dusun
Gunong
Dusun
Gunong ini ada di sebelah utara bagian desa andulang langsung bersebelahan
dengan desa Batang-batang Laok kecamatan Batang-batang. Dusun Gunong termasuk
dusun paling luas dan paling banyak penduduknya dibandingkan dengan dusun-dusun
yang lain. Dahulu kala sebelah utara dan sebelah timur dusun Gunong ini disebut
daerah Pangangson (pangangsoanna oreng atau tempat
beristirahatnya orang berjalan) sampai agak ke selatan.
Di
dalam daerah Pangangson ada daerah-daerah lagi, yaitu : bagian timur ada daerah
Somor Lempong (tanahnya lepung), utara somor lempong ada daerah Somor Gajam,
utara somor Gajam ada daerah Endut, kemudian utaranya lagi daerah Barumbung,
sementara sebelah baratnya Endut ada daerah Jarangan (bagian barat pangangson).
Bagian selatan dusun Gunong disebut daerah Gunong, yang didalamnya ada somor
Batok (sumur air yang digali menggunakan batok (tempurung kelapa). Bagian barat
dusun Gunong ini disebut daerah Gumontok, bersebelahan dengan jalan raya
batang-batang, sebelah timur Gumontok disebut daerah Taman Teller. Di daerah
Taman Teller ini ada taman atau sumber air (sampai sekarang masih ada), dimana
dahulu sumber air ini mengalir deras keselatan sampai kelaut. Disebut Taman
Teller karena kalau ada anak-anak saler (buah penisnya besar
sebelah) maka cukup anak itu dibalik (kepala di bawah) lalu dicelupkan di taman
ini menjadi sembuh).
0 komentar:
Posting Komentar